Aoi Bungaku Series Episode 9

Aoi Bungaku Series atau dikenal Blue Literature adalah serial anime Jepang dua belas episode yang menampilkan adaptasi yang terinspirasi oleh enam cerita pendek dari sastra Jepang. Keenam cerita tersebut diadaptasi dari cerita klasik Jepang. Happinet, Hakuhodo DY Media Partners, McRAY, MTI, Threelight Holdings, Movic, dan Vision terlibat dalam produksi serial ini. Desain karakter disediakan oleh seniman manga Takeshi Obata (#1–4, 7–8), Tite Kubo (#5–6, 11, 12) dan Takeshi Konomi (#9–10). cerita di bagi menjadi beberapa Ningen Shikkaku Seorang siswa sekolah menengah mencari hiburan dalam narkotika untuk melepaskan diri dari keputusasaan yang telah menguasai hidupnya. Saat ia melewati berbagai tahap hidupnya, itu memuncak pada pertanyaan tentang keberadaannya di dunia. Sakura no Mori no Mankai no Shita Adaptasi dari karya sastra Ango Sakaguchi berkaitan dengan kisah cinta seorang wanita yang diculik oleh bandit gunung. Kokoro Saat mencoba mengisi kekosongan dalam hidupnya, seorang mahasiswa di Tokyo bertemu dengan seorang pria tua yang karismatik, yang ia panggil sebagai “Sensei,” yang menawarkan nasihat tentang kehidupan. Namun, pria itu takut untuk berbagi pengalaman hidupnya, memperdalam rasa ingin tahu siswa. Melalui hubungan yang aneh ini, sang siswa mulai merenungkan tentang jarak antara dirinya dan keluarganya dan kesedihan yang tumbuh di dalam hatinya yang dipenuhi dengan ego dan rasa bersalah. Hasir, Melos! Cerita ini menggambarkan ikatan yang tak terpatahkan antara dua teman, Melos dan Selinuntius, dan keyakinan mereka dalam melindungi satu sama lain, sambil bergantung pada seutas benang yang melayang di atas kematian dan kesengsaraan. Kumo no Ito Kandata adalah penjahat berhati dingin yang, ketika dihukum di Neraka karena kesalahannya, diperhatikan oleh Buddha Shakyamuni. Meskipun mempertahankan catatan melakukan kekejaman yang kejam, Kandata pernah menunjukkan belas kasihan kepada laba-laba yang dia temui di hutan dengan membiarkannya hidup. Tergerak oleh ini, Shakyamuni menawarkan dia penebusan dengan menjatuhkan benang laba-laba ke dalam lubang neraka yang membakar, dan terserah pada Kandata untuk mengambil kesempatan itu. Jigokuhen Yoshihide adalah seorang pelukis hebat di negeri yang diperintah oleh Horikawa, seorang tiran. Ditawari komisi untuk melukis “Neraka Buddhis” oleh tuannya, Yoshihide menolak, karena dia tidak bisa melukis apa pun yang belum dia saksikan sendiri. Dalam upaya untuk membuat Yoshihide memahami besarnya permintaannya, raja menyiksa rakyatnya untuk memberikan inspirasi bagi sang seniman, menurunkan wilayah kekuasaannya ke dalam keputusasaan dan kegelapan total.